Aksi Nyata II

Aksi Nyata 2 terkait modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak.

Saya mencoba menerapkan salah satu dari lima nilai Guru Penggerak yang juga menjadi ruh dari Kurikulum Merdeka yaitu Berpihak Pada Murid. Pada aksi nyata kali ini, saya lakukan pada pembelajaran di mana saya menerapkan satu hal yang baru dan belum pernah saya lakukan sebelumnya. Penerapan ini dilakukan pada pembagian kelompok belajar di kelas. Jika sebelumnya saya membuat kelompok dengan ‘menyebar’ siswa yang memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap satu materi di setiap kelompok, kini saya justru mengelompokkan mereka yang memiliki pemahaman yang lebih terhadap satu materi dalam satu kelompok. Ini seperti pembelajaran diferensiasi. Namun ini masih sebatas pembagian kelompok dan perlakuan terhadap kelompok tersebut.

Misal, anak A, B, C, D, dan E adalah murid yang memiliki pemahaman yang lebih baik di materi Struktur Atom. Jika sebelumnya dalam membuat kelompok belajar di kelas saya menggabungkan A di kelompok 1 bersama teman-temannya yang lain, B di kelompok 2 bersama teman-temannya yang lain, dan seterusnya begitu dengan C, D dan E, kini saya justru menjadikan A, B, C, D dan E dalam 1 kelompok.

Awalnya anak-anak merasa asing dengan metode pembagian kelompok seperti ini. Karena yang mereka anggap bisa ada di satu kelompok. Seolah-olah mereka ‘tidak kebagian’. Mungkin karena pembiasaan sebelum-sebelumnya yang menebar murid-murid yang dianggap bisa ini. Namun setelah materi selesai dan dilakukan refleksi, anak-anak mulai paham dan justru sebagian menjadi setuju dengan metode pembagian kelompok seperti ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *